Langsung ke konten utama

Prinsip Dasar dan Cara Kerja Motor Bensin

Motor bakar adalah sebuah pesawat konveersi energi yang mengubah energi kimia atau panas menjadi energi mekanik atau energi gerak. Motor bakar sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar pada motor tersebut. Pertama adalah motor bakar luar atau disebut juga dengan External Combustion Engine (ECE) dan motor bakar dalam atau disebut juga dengan Internal Combustion Engine (ICE). Motor bensin sendiri termasuk kedalam motor bakar dalam atau Internal Combustion Engine (ICE) karena pembakaran terjadi di dalam silinder. Di dalam silinder terdapat sebuah piston atau torak yang berfungsi merubah energi kimia atau panas (Thermal) menjadi energi mekanik yang kemudian di teruskan ke bagian-bagian mesin yang lain.
Dalam motor bensin bahan bakar yang bercampur dengan udara dimasukkan melalui sebuah saluran kedalam silinder kemudian dibakar dari percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi atau Spark Plug saat terjadi pembakaran torak akan bergerak turun dan menggerakkan engkol dan memutarkan poros engkol.
Selain disebut sebagai Internal Combustion Engine (ICE) motor bensin juga disebut sebagai Spark Plug Ignition Engine karen dalam motor bensin sistem penyalaannya menggunakan busi atau spark plug.
Menurut Anggraeni dan Hariyadi (2013) Pada mulanya perkembangan motor bakar torak dengan motor bakar bensin ditemukan oleh Nichollus Otto pada tahun 1876”. Motor bensin karya Nichollus Otto dinanakan Otto Engine. Otto Engine memiliki keunggulan bentuk yang lumayan kecil namun memiliki tenaga yang besar, selain itu mudah dihidupkan dan praktis di eranya.

Gambar Nichollus Otto

Pada awalnya bahan bakar dan udara di campurkan terlebih dahulu oleh karburator, setelah itu campuran bahan bakar dan udara tadi dihisap oleh gerakan naik-turun torak ke dalam ruang bakar atau ke dalam silinder melalui saluran masuk yang terbuka. Setelah bahan bakar masuk kedalam silinder saluran masuk tadi menutup sehingga capuran udara dan bahan bakar tadi tertahan di dalam silinder. Saat torak naik ke atas tepatnya ke titik tertinggi dimana torak bergerak ke atas atau yang biasa di sebut dengan Titik Mati Atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar tadi termampatkan (terkompresi). Saat terjadi kompresi dan torak berada di TMA maka akan terjadi loncatan bunga api yang di hasilkan oleh busi yang mengakibatkan terjadinya peristiwa pembakaran dan membuat torak bergerakturun bebas ke titik paling bawah atau yang biasa disebut dengan Titik Mati Bawah (TMB). Setelah itu torak kembali naik dan mendorong gas bekas atau gas sisa dari proses pembakaran tadi keluar melalui saluran pengeluaran, proses akan kembali lagi dari penghisapan campuran bahan bakar dan udara ke dalam silinder.

Gambar Mesin Bensin

Gerakan naik-turun torak secara bebas di rubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol melalui batang torak. Dari gerakan putar tadi itulah akan di salurkan ke bagian-bagian motor yang lain sehingga motor tersebut bisa menggerakkan sebuah kendaraan.
            Ada beberapa hal yang mempengaruhi dalam cara kerja motor bensin.

 1. Sistem bahan bakar
Ada beberapa komponen yang berkaitan dengan sistem bahan bakar yaitu tanki bahan bakar (fuel tank), saluran bahan bakar, saringan bahan bakar (fuel filter), dan karburator atau injektor. Semua bahan bakar yang di butuhkan untuk pembakaran di dalam silinder di suplai oleh sistem bahan bakar.

2. Campuran udara dan bahan bakar
Selain komponen yang ada dalam sistem bahan bakar, hal lain yang berpengaruh dalam cara kerja motor bensin adalah campuran antara udara dan bahan bakar yang harus sesuai. Selain itu bahan bakar yang masuk kedalam silinder haruslah berbentuk kabut karena apabila bahan bakar yang masuk ke dalam silinder masih dalam bentuk cair maka akan sulit terbakar dan proses pembakaran tidak akan terjadi secara merata di seluruh silinder. Pengkabutan bahan bakar sendiri dilakukan oleh karburator atau oleh injektor yang kemudian di teruskan masuk ke dalam silinder motor. Selain itu perbandingan antara bahan bakar dengan udara juga harus seimbang agar motor bisa tidak terlalu boros juga tidak terlalu irit, untuk mencapai tenaga maksimal namun dengan bahan bakar yang masih tetap irit. Untuk perbandingan yang standart antara bahan bakar dan udara adalah 15 : 1, artinya untuk 15 udara yang masuk ke dalam silinder hanya 1 bahan bakar yang dipergunakan.Anggraeni dan Hariadi (2013) mengatakan “Tetapi pada kenyataannya, mesin menghendaki campuran udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur, kecepatan mesin, beban, dan kondisi lainya”.

3. Pengapian
Tanpa adanya pengapian, proses pembakaran tidak akan terjadi. Pengapian pada motor bensin terjadi akibat adanya loncatan bunga api yang diletupkan oleh busi atau spark plug. Busi memperoleh energi untuk menghasilkan letupan bunga api dari aliran listrik yang di alirkan ke busi. Letupan bunga api yang di hasilkan oleh busi akan membakar campuran udara dan bahan yang telah terkompresi oleh torak di dalam silinder. Kecepatan aliran api yang terjadi saat pembakaran adalah 25-30 m/detik. Kecepatan pembakaran yang sangat cepat membuat tekanan gas di dalam silinder naik dan temperatur pembakaran akan naik pula bahkan melebihi temperatur penyalaan itu. Ada satu masalah yang sering terjadi dalam proses pembakaran yaitu detonasi. Menurut Samsudin (2012) “Engine knocking atau detonasi atau dikenal juga dengan istilah mesin ngelitik adalah peristiwa terbakarnya bagian-bagian yang belum di kenai oleh percikan api busi dalam ruang pembakaran”. Jadi bahan bakar yang seharusnya belum saatnya terbakar pada peristiwa detonasi terbakar lebih dulu. Adapun efek dari detonasi ini sendiri adalah terjadi bunyi ngelitik dari mesin apa bila hal tersebut dibiarkan maka bunyi akan semakin keras dan efek jangka panjangnya adalah akan timbul bopel-bopel pada ujung torak atau pada ujung silinder bahkan efek terparahnya adalah torak bisa berlubang. Hal-hal yang menyenabakna detonasi diantaranya adalah penggunaan bbm yang tidak sesuai dengan oktan yang di anjurkan oleh pabrik (lebih rendah dari anjuran), penggunaan gigi tuning yang tidak sesuai dan penumpukan kerak karbon yang sudah terlalu banyak pada ruang bakar juga bisa menyebabkan terjadinya detonasi. Upaya-upaya yang bisa di lakukan agar tidak terjadi detonasi atau mengurangi detonasi adalah pertama dengan menggunakan bbm yang memiliki nilai oktan yang sesuai dengan anjuran pabrik pembuat kendaraan, apabila sudah terjadi tanda bunyi mengelitik pada mesin maka yang bisa dilakukan adalah melakukan servis agar masalah knocking bisa di atasi, selai itu apabila di mesin terdapat banyak karbon maka bisa menggunakan carbon cleaner untuk membersihkannya atau dengan top over haul untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.


Komentar

Posting Komentar

Artikel Yang Sering Dilihat

Contoh Soal Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif kelas X Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

  I.      PILIHAN GANDA 1.       Hand tools atau peralatan tangan adalah... a.        Semua peralatan yang terdapat pada bengkel otomotif, terutama bengkel sepeda motor b.    P eralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan dengan tenaga tangan atau manusia c.     Peralatan yang dipergunakan oleh mekanik sepeda motor dalam bekerja membongkar sepeda motor d.       Peralatan tambahan yang dipergunakan dalam bekerja menggunakan tangan pada bengkel otomotif e.        Peralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan menggunakan tenaga listrik atau angin 2.       Fungsi dari kunci pas ( open end wrench ) adalah... a.        Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur sesuai limit maksimum ukurannya b....

Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) merupakan salah satu sensor utama dalam mesin PGM-FI. Kenapa? Karena sensor ini mendeteksi posisi dari crankshaft atau poros engkol yang selanjutnya sensor ini akan mengirimkan sinyal pada ECM. Dari sinyal yang di kirimkan oleh CKP, ECM akan memprosesnya menjadi perintah kepada aktuator seperti pompa bahan bakar ( fuel pump ) dan injektor untuk menentukan penyemprotan bahan bakar pada intake manifold . Selai itu dalam hal pengapian, ECM akan mengirimkan sinyal ke IG Coil untuk menentukan waktu pengapian agar sesuai. Jika sensor CKP tidak bekerja dengan kondisi nyata pada mesin, maka bisa dipastikan bahwa mesin tidak akan bisa menyala karena ECM tidak bisa menentukan kapan penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian. Hal tersebut merujuk pada Jonali (2013) “Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol, dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM, kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu b...

Membongkar Sistem Suspensi

        I.             Alat dan Bahan Alat : Kunci Pas 24 Kunci Pipa Kunci Sok 21 SST Pelepas Per      2. Bahan : Shock Absorber Keselamatan Kerja : Hati-hati dalam melepas per, karena mudah terpelanting   Langkah Kerja Kendorkan Mur 21 pada bagian ujung atas shock absorber Pasang SST Pelepas Per dan kencangkan dengan kunci pas 24 hingga per tidak mengembang Lepas Mur 21 yang sudah di kendorkan Lepas Support shock pada shock absorber  Lepas Per pada shock absorber Ganti Shock Absorber dan pasang kembali Per dan Support shock Pasang mur 21dan kencangkan menggunakan kunci shock Lepas SST Pelepas Per dan Selesai

Prosedur Pembongkaran Rem Cakram Mobil

A.       Persiapan Alat dan Bahan 1. Alat -    Dongkrak -    Penyangga (jack stand) -    Kunci roda -    Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm -    Track untuk mendorong Piston Rem 2. Bahan -    Unit Kendaraan             -    Kertas Amplas B.       Tujuan 1.       Untuk memahami prosedur pembongkaran dan pemasangan rem 2.       Memahami pemeriksaan sistem rem cakram dan bagian-bagian mana yang perlu diganti.       3.    Servis sistem rem C.       Keselamatan Kerja 1.       Menggunakan pakaian kerja 2.       Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya 3.       Tidak bekerja di bawah m...

Cara Pembongkaran Sistem Kemudi Jenis Rak dan Pinion (Rack and Pinion)

Sistem Rak dan Pinion (Rack and Pinion) 1.     Lepaskan terlebih dahulu sistem kemudi kendaraan dari rangka atau roda 2. Lepaskan juga tierod dari ujung rak 3. Lepaskan baut pengunci rumah pinion dari rumah rak Gambar 1. Rumah Pinion 4.  Cabut pinion dari rumah rak namun terlebih dahulu buka pengunci pinion, pukul secara perlahan pada batang pinion menggunakan palu plastik agar lebih mudah dalam pencabutan Gambar 2. Pinion 5.   Lepaskan pengunci / penahan rak pada salah satu ujung rak dengan menggunakan kunci inggris 6. Setelah terlepas cabut rak dari rumah rak secara perlahan Gambar 3. Batang Rak 7.  Perhatikan gigi pada rak serta gigi cacing pada pinion, usahakan masih tetap dalam keadaan baik dan tidak ada gigi yang patah Gambar 4. Gigi Rak 8.  Apabila semua komponen dalam keadaan baik, maka kembali rakit sistem kemudi pertama pasangkan rak kedalam rumah rak. Pastikan gigi rak menghadap ke arah yang...