Langsung ke konten utama

Penggunaan Peralatan Pengecatan Otomotif

Dalam kegiatan pengecatan, untuk memperoleh hasil yang baik dan maksimal maka peralatan pengecatan yang di gunakan haruslah dalam keadaan baik dan sesuai dengan standar pula. Berikut adalah alat-alat yang perlu di siapkan sebelum melakukan pengecatan.

1. Kompresor Udara
Kompresor udara merupakan alat penghasil tekanan udara atau angin. Dalam proses pengecatan, kompresor digunakan untuk meniupkan udara agar cairan cat dapat tercampur dengan udara dan menempel pada bidang yang akan di cat.
Ada pun komponen dari kompresor udara yaitu :
1.      Motor penggerak : motor listrik atau motor bakar (Bensin atau Diesel)
2.      Kompresor udara
3.      Tangki penyimpanan
4.      Kran masuk dan kran keluar
5.      Pressure Gauge atau pengukur tekanan
6.      Katup pengeluaran otomatis
7.   Saluran pipa penyalur udara
Cara menggunakan kompresor :
1.      Buka kran masuk terlebih dahulu
2.      Kemudian tutup kran keluar
3.      Nyalakan motor penggerak agar kompresor mulai menyedot udara dan menyuplainya ke dalam tangki penyimpanan.
4.   Tunggu hingga kapasitas udara pada tangki penyimpanan penuh, apabila sistem otomatis kompresor masih berfungsi maka motor penggerak akan mati apabila pengukur tekanan telah menunjukkan angka penuh dan udara akan keluar sebagian dari katup pengeluaran otomatis. Apabila sistem otomatis sistem tidak berfungsi maka segeralah menutup kran masuk atau mematikan motor penggerak saat pressure gauge menunjukkan angka maksimal.
5.      Setelah motor listrik mati dan berhenti menyuplai udara ke dalam tangki penyimpanan, maka saat akan menggunakan kompresor hubungkan terlebih dahulu selang/alat menuju kran keluar pada kompresor
6.      Untuk mengeluarkan udara yang akan digunakan maka kran pengeluaran harus dibuka
7.      Saat pressure gauge menunjukkan tekanan yang minimal, motor penggerak akan secara otomatis menyala kembali namun apabila sistem otomatis pada kompresor tidak berungsi maka motor penggerak harus dinyalakan secara manual agar tekanan dan isi udara di dalam tangki penyimpanan tetap stabil.
8.      Apabila kompresor telah selesai dipakai maka seluruh kran, baik kran masuk ataupun kran keluar harus dalam keadaan tertutup rapat.
Gambar 1. Kompresor bertenaga motor listrik

Gambar 2. Kompresor bertenaga motor bakar (bensin)

2. Air Transformer
Air Transformer terdiri dari dua bagian yaitu kondensor atau filter dan regulator. Menurut crayonpedia.com (2010) “Kondensor/filter berfungsi untuk menyaring dan mendinginkan/ mengembunkan uap air yang ada pada udara yang masuk ke saluran pipa-pipa karena dapat mengganggu proses dan hasil pengecatan”. Sedangkan fungsi dari regulator sendiri adalah untuk mengatur tekanan udara yang keluar dari kompresor dan tekanan udara yang di butuhkan saat kerja agar tetap stabil. Pada air transformer juga dilengkapi dengan pressure gauge dan kran pengatur udara.
Gambar 3. Air Transformer
Cara menggunakan air transformer :
  1. Setelah kran udara keluar pada kompresor dibuka, maka udara akan mengalir menuju air transformer
  2. Saat udara mengalir pada air transformer, maka pressure gauge akan menunjukkan angka atau nilai dari tekanan udara tersebut.
  3. Sebelum udara keluar dari air transformer, udara akan melalui kondensor atau filter udara untuk lebih membersihkan kembali udara yang akan digunakan dalam pengecatan serta memisahkan partikel-partikel air yang terkondensat atau terbawa udara.
  4. Apabila tekanan udara pada kompresor tidak sesuai dengan tekanan udara yang dibutuhkan saat bekerja pengecatan, maka tekanan udara tersebut bisa diatur melalui kran pengatur tekanan yang terdapat di air transformer.
  5. Dengan memutar kran pengatur tekanan udara pada air transformer dan melihat tekanan udara yang ditunjukkan oleh pressure gauge.
  6. Apabila tekanan udara yang ditunjukkan oleh pressure gauge pada air transformer telah sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan untuk kerja pengecatan maka kran pengatur tekanan harus dibiarkan agar tekanan udara tetap stabil.
  7. Setelah udara cukup bersih dan tidak mengandung partikel air serta tekanan udara yang keluar telah sesuai dengan yang dibutuhkan maka udara bisa dipergunakan untuk pengecatan

Namun, di lapangan atau pada bengkel-bengkel umum jarang ditemukan air transformer pada alat-alat saat proses pengecatan karena fungsi dari air transformer biasanya sudah ada di kompresor seperti filter udara.

3. Selang Udara
Selang udara terbuat dari bahan plastik dan campuran karet yang dilapisi oleh anyaman nylon sehingga selang tersbut elastis dan mudah untuk digerakkan saat digunakan untuk bekerja namun tetap kuat untuk menahan tekanan udara yang cukup besar. Fungsi dari selang udara ini sendiri adalah menghubungkan atau menyalurkan udara yang dikeluarkan oleh kompresor dan masuk ke air transformer dan menyalurkannya ke unit pengeluaran udara seperti spray gun, air sander dan lain-lain.
Gambar 4. Selang Udara Fleksibel

Gambar 5. Selang Udara Rol
Cara menggunakan selang udara :
  1. Hubungkan selang udara menuju ke air transformer atau jika air transformer tidak ada maka hubungkan langsung selang udara menuju ke kompresor udara
  2. Namun, sebelum menghubungkan selang udara tersebut hendaknya kran keluar udara ditutup rapat agar tidak mengganggu saat pemasangan selang udara
  3. Pastikan selang udara telah terpasang dengan benar dan rapat agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan atau agar selang tidak copot
  4. Setelah semuanya selesai maka hubungkan pula selang udara tadi menuju ke unit pengeluaran seperti spray gun
  5. Setelah selang udara menghubungkan kompresor dan unit pengeluaran seperti spray gun, maka kran keluar pada kompresor dapat dibuka kembali.

4. Ruang Cat
Ruang cat atau bisa disebut dengan  spray booths adalah tempat yang berventilasi khusus yang aman untuk melakukan proses pengecatan. Ruang cat ini dilengkapi dengan exhaust fan yang dapat mengeluarkan kotoran-kotoran seperti uap air dan debu yang bisa menempel pada cat dan mengganggu proses pengecatan.
Fungsi dari alat ini adalah sebagai ruang pengecatan agar hasil dari obyek pengecatan bisa bersih dari kotoran-kotoran udara dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Cara penggunaan ruang cat :
  1. Buka pintu dari ruang pengecatan untuk memasukkan obyek yang akan di cat.
  2. Persiapkan alat-alat pengecatan yang lain yang dibutuhkan dan masukkan ke dalam ruang pengecatan.
  3. Nyalakan exhaust fan untuk mengeluarkan udara kotor yang terbawa masuk ke dalam ruang cat.
  4. Tutup pintu ruang cat agar tidak ada kotoran dari udara yang masuk ke dalam ruang cat.
  5. Setelah dirasa cukup, maka proses pengecatan bisa dilakukan.
  6. Apabila telah selesai maka buka pintu ruang pengecatan agar pengecat bisa keluar.
  7. Matikan exhaust fan setelah proses pengecatan selesai

Gambar 6. Ruang Cat

5. Ruang Pemanas (Oven)
Ruang pemanas memiliki bentuk seperti ruang cat, namun perbedaannya terletak pada saluran ventilasi dan alat pemanas. Fungsi dari alat pemanas sendiri adalah membantu dalam mempercepat proses pengeringan cat. Hal tersebut dikarenakan pada ruang pemanas dilengkapi dengan pemanas yang bisa dipakai untuk mengeringkan cat dengan temperatur dan panas yang stabil.
Pemanas yang terdapat di ruang pemanas berasal dari berbagai sumber seperti hasil pembakaran dari bahan bakar yang disalurkan secara merata pada seluruh dinding ruang pemanas dan dari lampu pijar yang diletakkan di dalam ruang pemanas, panas yang ditimbulkan dari sinar lampu pijar tadi digunakan untuk memanaskan suhu di dalam ruang pemanas.
Di lapangan sering kali ditemukan bahwa ruang pemanas menjadi satu dengan ruang cat sehingga obyek yang sudah dicat tidak perlu dipindah dari ruang cat menuju ke ruang pemanas (efisiensi tempat). Selain itu pada bengkel-bengkel kecil jarang ditemukan ruang cat ataupun ruang pemanas dikarenakan ruang-ruang tersebut merupakan media tambahan dalam proses pengecatan untuk membantu memperoleh hasil pengecatan yang maksimal.
Cara penggunaan ruang pemanas :

  1. Buka ruang oven terlebih dahulu.
  2. Obyek yang telah dicat di ruang pengecatan dipindah ke dalam ruang pemanas (oven).
  3. Pastikan posisi obyek berada tepat di tengah-tengah dari ruang pemanas.
  4. Setelah itu, tutuplah ruang pemanas (oven).
  5. Nyalakan sumber panas dari ruang pemanas (lampu atau udara panas)
  6. Waktu untuk pengeringan cat berkisar antara 60-90 menit bergantung dari ketebalan cat.
  7. Matikan sumber pemanas apabila telah mencapai batas waktu yang ditentukan.
  8. Buka pintu ruang pemanas.
  9. Setelah selesai, cek kembali obyek yang sudah dipanaskan apakah telah kering sempurna atau belum. Apabila belum maka ulangi proses pengeringan.


Gambar 7. Ruang Pemanas (Oven) Multi Fungsi Sebagai Ruang Cat
Gambar 8.Lampu Pemanas Pada Ruang Pemanas (Oven)

6. Spraygun
Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan untuk mengatomisasi atau mengkabutkan cat pada suatu permukaan.
Prinsip pengecatan semprot dengan menggunakan spray gun sama halnya seperti pada atomisasi semprotan obat nyamuk. Apabila udara bertekanan dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka tekanan negatif akan timbul pada ujung fluida, yang selanjutnya menghisap cat pada cup. Kemudian cat yang dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi (di kabutkan).
Ada banyak macam-macam dari spraygun sendiri, apabila ditinjau dari letak cup tempat menampung cat maka spraygun ada tiga yaitu tipe umpan-berat (gravity-feed), tipe umpan-hisap (suction-feed), dan kompresi (compresion). Menurut ASP (2012) “Untuk spray gun pada dasarnya ada 3 kontrol utama”.
Gambar 9. Spraygun
Spraygun memiliki bagian-bagian diantaranya adalah : sekrup penyetel fluida (jumlah pengeluaran cat), sekrup penyetel fan spreader (bentuk pola semprotan), sekrup penyetel udara (tekanan udara), fluida tip (pengatur arah dan jumlah cat yang keluar), air cap (unit pengeluaran cat yang telah diatomisasi), trigger (mengeluarkan campuran udara dan cat), fluid needle (mengatur cat untuk keluar), air valve atau katup udara (mengatur udara untuk keluar), paint cup (wadah cat), saluran udara (menyalurkan udara), saluran fluida (menyalurkan cat) dan bodi spraygun.
Gambar 10. Konstruksi Spraygun
Cara menggunakan spraygun :
1.      Pastikan spraygun telah siap untuk dipergunakan
2.      Isikan cat yang akan dipergunakan ke dalam paint cup dan pasang paint cup ke bodi spraygun
3.      Sambungkan selang udara menuju ke spraygun, pasang dengan tepat
4.      Atur fluida, fan spreader dan udara sesuai dengan kebutuhan
5.       Tarik trigger setengah untuk mengecek udara, kemudian tarik penuh untuk mengecek campuran udara dan cat
6.      Mulai menyemprotkan cat pada bidang pengecatan dengan menggunakan spraygun.
7.      Jarak antara spraygun dan bidang pengecatan adalah 15-20 cm
8.      Gerakkan spraygun dengan kecepatan 12 kaki per detik
9.      Sudut spraygun saat pengecatan adalah 90°
10.  Lakukan gerakan ayunan ke samping dengan rentan yang sama pada bidang pengecatan
11.  Ulangi hingga pengecatan hingga dikira cukup atau sesuai
12.  Apabila selesai maka cabutlah selang udara dari bodi spraygun, kemudian lepaskan paint cup dari bodi.
13. Bersihkan spraygun dan paint cup dari cat yang menempel menggunakan thinner.


7. Blok Tangan
Blok tangan atau hand block menurut crayonpedia.com (2010) “ blok di mana ampelas ditempelkan dan digunakan untuk pengampelasan manual supaya hasilnya rata pada seluruh permukaan”. Blok tangan berfungsi sebagai alat bantu untuk melakukan pengampelasan manual menggunakan tangan agar hasil pengampelasan tadi bisa rata dan bagus.
Ada bermacam-macam bentuk dari blok tangan sendiri, masing-masing bentuk blok tangan memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda untuk membantu mengampelas bermacam-macam permukaan bidang. Contoh blok datar digunakan untuk membantu mengampelas permukaan bidang yang datar sementara blok dengan sudut 90° digunakan untuk mengampelas bidang yang memiliki sudut siku dan lain sebagainya.
Gambar 11.Blok Tangan
Cara menggunakan blok tangan :
  1.  Pilihlah blok tangan yang sesuai dengan bidang yang akan dihaluskan.
  2.  Jika telah selesai, maka tempelkan kertas ampelas pada permukaan blok tangan.
  3.  Pegang blok tangan pada pegangannya.
  4.  Gesekkan permukaan kertas ampelas pada bidang yang akan dihaluskan, usahakan dengan gesekan yang searah agar hasil yang didapatkan bisa lebih halus.
  5. Jika telah sesuai bersihkan bidang kerja dari debu hasil penghalusan dengan air duster.


8. Sander
Sander atau alat pengikis yang digunakan untuk mengikis permukaan-permukaan bidang seperti cat atau dempul. Permukaan yang digunakan untuk mengikis merupakan permukaan dari ampelas yang khusus digunakan untuk sander.
Ada dua jenis sander jika dilihat dari tenaga yang digunakan, yaitu sander elektrik yang menggunakan tenaga listrik dan sander pneumatik yang menggunakan tenaga pneumatik atau udara bertekanan.
Gambar 12. Sander Elektrik
 
Gambar 13. Sander Pneumatik
Cara menggunakan sander :
  1.  Pastikan terlebih dahulu permukaan kasar sander masih bisa digunakan, apabila sudah tidak sesuai maka gantilah terlebih dahulu.
  2.  Pastikan juga sander telah terhubung dengan sumber tenaga.
  3.  Tes sander dengan menyalakannya.
  4.  Apabila telah siap maka tempelkan permukaan kasar sander pada bidang yang akan dikikis.
  5.  Nyalakan sander, lakukan penekanan yang sedang pada sander saat proses pengikisan.
  6.  Lakukan pengikisan dengan rata dan sesuai dengan keinginan.
  7.  Apabila selesai maka matikan sander dan angkat.
  8. Pastikan telah sesuai, apabila kurang maka ulangi lagi.

9. Pengaduk (Paddle)
Pengaduk atau padle ini terbuat dari bahan plastik, metal atau kayu. Kegunaan dari alat ini adalah untuk mengaduk campuran dempul atau putty/surfacer dan bisa juga alat ini digunakan untuk mengeluarkan cat atau surfacer dari kemasannya. Pada pengaduk modern terdapat skala pengukur untuk mengukur campuran hardener dan thinner. Namun pada pengecatan konvensional pengaduk atau padle ini jarang dipergunakan atau bahkan jarang ada karena alat ini bisa digantikan dengan tongkat biasa atau sendok pengaduk biasa.
Gambar 14. Pengaduk (Paddle)

10. Spatula (Kape)
Spatula berfungsi untuk mencampur dempul atau aplikasi yang lain pada permukaan bidang yang akan dicat. Spatula atau kape ini sendiri terbuat dari kayu, plastik atau karet. Kebersihan dari spatula ini sendiri haruslah sangat dijaga karena apabila spatula telah selesai dipakai tidak dibersihkan dan masih menyisakan dempul dan mengering pada permukaan spatula maka spatula tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Gambar 15. Spatula (Kape)

11. Pistol Udara (Air Gun)
Pistol udara berfungsi untuk membersihkan debu atau kotoran yang menempel pada permukaan bidang kerja dengan menggunakan udara bertekanan. Sesuai dengan namanya pistol udara atau air duster gun ini memiliki bentuk menyerupai sebuah pistol yang terdiri dari bodi, pelatuk, dan saluran udara.
Gambar 16. Pistol Udara (Air Gun)
Cara menggunakan pistol udara :
  1.  Pasang selang udara pada saluran pemasukan udara
  2.  Dekatkan ujung pistol udara pada permukaan bidang yang akan dibersihkan
  3.  Tekan pelatuk untuk mengeluarkan udara bertekanan dan membersihkan
  4.  Gerakkan pistol udara saat udara mulai keluar agar kotoran atau debu bisa bersih seluruhnya
  5. Lepaskan pelatuk saat setelah selesai melakukan pembersihan.
Bahan penyusun dari pistol udara ini pada umumnya terbuat dari logam keras yang bisa menahan tekanan besar seperti besi atau baja. Selain itu pistol udara juga memiliki ukuran yang bervariasi tergantung dari penggunaannya.

12. Papan Pencampur (Mixing Plate)
Papan pencampur atau mixing plate digunakan untuk mencampur dempul atau surfacer dengan hardener. Agar bisa tercampur rata maka diperlukan papan pencampur ini. Seperti halnya spatula, apabila telah selesai dipergunakan maka papan pencampur ini harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan campuran apabila bahan campuran tersebut telah mengering maka bisa dikatakan papan pencampur tersebut tidak bisa dipergunakan kembali. Papan pencampur terbuat dari bahan keras seperti kayu, plastik atau metal.
Gambar 17. Papan Pencampur (Mixing Plate)

13. Kertas Masking
Kertas Masking atau bisa disebut masking paper adalah kertas yang berfungsi untuk menutupi bagian bodi yang tidak boleh terkena semprotan cat seperti kaca, lampu, handle pintu, striping warna atau permukaan yang memiliki warna lain. Masking paper ini haruslah terbuat dari kertas yang kuat namun memiliki ukuran tebal yang tipis.
Cara menggunakan masking paper :
  1.  Potong kertas sesuai dengan ukuran bidang yang akan ditutup
  2.  Tempelkan masking paper pada permukaan yang akan ditutup seluruhnya, usahakan jangan sampai ada yang terlihat
  3.  Rekatkan masking paper pada permukaan benda menggunakan selotip atau lakban.
  4. Usahakan merekat dengan baik dan pastikan tidak ada celah yang terbuka.
Pada sistem pengecatan yang profesional atau pada industri masking paper yang digunakan adalah masking paper khusus yang memiliki spesifikasi tertentu, namun pada proses repainting atau pengecatan konvensional sering ditemukan bahwa masking paper ini digantikan dengan kertas-kertas bekas seperti koran dan lain-lain, namun pengecatan menggunakan masking paper dari kertas bekas ini tidak bisa diterapkan pada pengecatan yang menggunakan ruang pemanas atau oven yang memiliki suhu tinggi.
Gambar 18. Masking Paper

14. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri atau bisa disebut APD adalah alat yang berfungsi untuk melindungi atau mengurangi bahaya pekerjaan yang berdampak pada badan kita. Pada proses pengecatan ada beberapa APD yang bisa digunakan seperti :
A. Masker Pernafasan
Masker pernafasan ini terbuat dari bahan khusus yang bisa menyaring udara-udara kotor yang terdapat pada saat melakukan pengampelasan, sanding atau saat proses pengecatan. Telah diterangkan bahwa dalam proses pengecatan cat diatomisasi dan pada saat proses pengecatan banyak molekul-molekul cat yang tersebar di udara, apabila molekul cat tersebut terhirup oleh manusia dan mengendap di paru-paru maka hal tersebut bisa berbahaya dalam jangka panjang.
B. Pakaian Dengan Lengan dan Kaki Panjang
Cat merupakan pewarna yang sulit untuk dihilangkan apabila telah mengering, dan akan sangat berbahaya apabila mengering pada permukaan kulit dan akan lebih berbahaya lagi apabila cat tersebut telah membuat kulit iritasi. Di sinilah fungsi dari pakaian ini dibutuhkan.
C. Sarung Tangan
Seperti halnya pakaian, sarung tangan juga memiliki fungsi untuk melindungi kulit dari cat-cat yang dipergunakan dalam proses pengecatan akan tetapi sarung tangan hanya melindungi bagian tangan dan jari-jari saja. Sarung tangan ini terbuat dari bahan karet yang elastis.
D. Penutup Kepala
Sama dengan alat pelindung lain, di sini penutup kepala berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut agar tidak terkena semprotan cat.
E. Sepatu Safety
Sepatu berguna untuk melindungi kaki dari bahaya kerja. Sepatu ini harus bisa tahan dari bahan kimia yang dipergunakan dalam proses pengecatan.
Gambar 19. Alat Pelindung Diri (APD)


DAFTAR RUJUKAN
ASP, Cara Kerja Spraygun, (Online), (http://alat4u.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-spray-gun.html), diakses pada 21 September 2013
Crayonpedia, BAB 17 Peralatan Pengecatan, (Online), (http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_Peralatan_Pengecatan), diakses pada 02 September 2013
Universitas Negeri Malang, 2010.PPKI edisi kelima,Malang:UM Press





Komentar

Posting Komentar

Artikel Yang Sering Dilihat

Contoh Soal Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif kelas X Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

  I.      PILIHAN GANDA 1.       Hand tools atau peralatan tangan adalah... a.        Semua peralatan yang terdapat pada bengkel otomotif, terutama bengkel sepeda motor b.    P eralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan dengan tenaga tangan atau manusia c.     Peralatan yang dipergunakan oleh mekanik sepeda motor dalam bekerja membongkar sepeda motor d.       Peralatan tambahan yang dipergunakan dalam bekerja menggunakan tangan pada bengkel otomotif e.        Peralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan menggunakan tenaga listrik atau angin 2.       Fungsi dari kunci pas ( open end wrench ) adalah... a.        Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur sesuai limit maksimum ukurannya b....

Membongkar Sistem Suspensi

        I.             Alat dan Bahan Alat : Kunci Pas 24 Kunci Pipa Kunci Sok 21 SST Pelepas Per      2. Bahan : Shock Absorber Keselamatan Kerja : Hati-hati dalam melepas per, karena mudah terpelanting   Langkah Kerja Kendorkan Mur 21 pada bagian ujung atas shock absorber Pasang SST Pelepas Per dan kencangkan dengan kunci pas 24 hingga per tidak mengembang Lepas Mur 21 yang sudah di kendorkan Lepas Support shock pada shock absorber  Lepas Per pada shock absorber Ganti Shock Absorber dan pasang kembali Per dan Support shock Pasang mur 21dan kencangkan menggunakan kunci shock Lepas SST Pelepas Per dan Selesai

Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) merupakan salah satu sensor utama dalam mesin PGM-FI. Kenapa? Karena sensor ini mendeteksi posisi dari crankshaft atau poros engkol yang selanjutnya sensor ini akan mengirimkan sinyal pada ECM. Dari sinyal yang di kirimkan oleh CKP, ECM akan memprosesnya menjadi perintah kepada aktuator seperti pompa bahan bakar ( fuel pump ) dan injektor untuk menentukan penyemprotan bahan bakar pada intake manifold . Selai itu dalam hal pengapian, ECM akan mengirimkan sinyal ke IG Coil untuk menentukan waktu pengapian agar sesuai. Jika sensor CKP tidak bekerja dengan kondisi nyata pada mesin, maka bisa dipastikan bahwa mesin tidak akan bisa menyala karena ECM tidak bisa menentukan kapan penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian. Hal tersebut merujuk pada Jonali (2013) “Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol, dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM, kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu b...

Prosedur Pembongkaran Rem Cakram Mobil

A.       Persiapan Alat dan Bahan 1. Alat -    Dongkrak -    Penyangga (jack stand) -    Kunci roda -    Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm -    Track untuk mendorong Piston Rem 2. Bahan -    Unit Kendaraan             -    Kertas Amplas B.       Tujuan 1.       Untuk memahami prosedur pembongkaran dan pemasangan rem 2.       Memahami pemeriksaan sistem rem cakram dan bagian-bagian mana yang perlu diganti.       3.    Servis sistem rem C.       Keselamatan Kerja 1.       Menggunakan pakaian kerja 2.       Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya 3.       Tidak bekerja di bawah m...

Cara Pembongkaran Sistem Kemudi Jenis Rak dan Pinion (Rack and Pinion)

Sistem Rak dan Pinion (Rack and Pinion) 1.     Lepaskan terlebih dahulu sistem kemudi kendaraan dari rangka atau roda 2. Lepaskan juga tierod dari ujung rak 3. Lepaskan baut pengunci rumah pinion dari rumah rak Gambar 1. Rumah Pinion 4.  Cabut pinion dari rumah rak namun terlebih dahulu buka pengunci pinion, pukul secara perlahan pada batang pinion menggunakan palu plastik agar lebih mudah dalam pencabutan Gambar 2. Pinion 5.   Lepaskan pengunci / penahan rak pada salah satu ujung rak dengan menggunakan kunci inggris 6. Setelah terlepas cabut rak dari rumah rak secara perlahan Gambar 3. Batang Rak 7.  Perhatikan gigi pada rak serta gigi cacing pada pinion, usahakan masih tetap dalam keadaan baik dan tidak ada gigi yang patah Gambar 4. Gigi Rak 8.  Apabila semua komponen dalam keadaan baik, maka kembali rakit sistem kemudi pertama pasangkan rak kedalam rumah rak. Pastikan gigi rak menghadap ke arah yang...