Pengertian
Misalnya, nilai ujian akhir semester peserta didik dalam salah satu mata pelajaran dibandingkan dengan nilai ujian akhir semester pada mata pelajaran yang lain. Makin mendekati kedua skor tersebut, maka semakin soal ujian akhir tadi dapat dikatakan valid. Validitas suatu tes erat kaitanya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berarti secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yangsesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk mata pelajaran tersebut.
Ada dua unsur yang penting dalam tes validitas ini yaitu yang pertama validitan menunjukan suatu derajad, ada yang sempurna, sedang, dan rendah. Yang kedua yaitu validitasselalu dihubungkan dengan suatu keputusan atau tujuan yang spesifik.
Ada dua unsur yang penting dalam tes validitas ini yaitu yang pertama validitan menunjukan suatu derajad, ada yang sempurna, sedang, dan rendah. Yang kedua yaitu validitasselalu dihubungkan dengan suatu keputusan atau tujuan yang spesifik.
Jenis-jenis Validitas
Dalam literatur modern tentang evaluasi, banyak
dikemukakan tentang jenis-jenis validitas, antara lain
1. Validitas
Permukaan
Artinya, jika suatu tes
secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan di
ukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas
permukaan, sehingga tidak perlu adanya tes yang lebih mendalam.
2. Validitas
Ramalan
Misalnya, suatu tes
hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam tes tersebut betul-betul dapat
meramalkan sukses tidaknya siswa tersebut dalam pelajaran-pelajaran yang akan
datang. Cara yang digunakan untuk melihat tinggi rendanya validitas ramalan ini
ialah dengan mencari korelasi antara nilai-nilai yang dicapai oleh siswa-siswa
dalam tes tersebut dengan nilai-nilai yang dicapainya dikemudian.
3. Validitas
Isi
Misalnya, apabila kita
nginn memberika tes bahasa inggris kepada siswa kelas 2 maka item-itemnya harus
diambil dari bahan-bahan kelas dua. Kalau didalamnya kita selingkap item-item
yang diambil dari bahan-bahan pelajaran kelas 3 maka tes tersebut sudah tidak
valid lagi.
4. Validitas
Bandingan
Cara yang digunakan
untuk melihat validitas bandinga ialah dengan jalan mengkorelasikan hasil-hasil
yang dicapai dalam tes tersebut dengan hasil-hasil yang dicapai dalam tes yang
sejenis yang telas diketahui mempunyai validitas yang tinggi (misalnya tes
standar). Tinggi rendahnya koifisien korelasi yang diperoleh menunjukan tinggi
rendahnya validitas tes yang akan kita niali kualitasnya.
5. Validitas
Susunan
Misalnya, kita ingin
memberikan tes kecakapan ilmu pasti, kita harus membuat soal yang ringkas dan
jelas yang benar-benar akan mengukur kecakapan ilmu pasti, bukan mengukur
kemampuan bahasa karena soal itu ditulis secara berkepanjangan dengan bahasa
yang sukar dimengerti.
6. Validitas
Empiris
Sebagai contoh
sehari-hari, seorang dibuktikan bahwa orang dapat diakui jujur oleh masyarakat
apabila dalam pengalaman dibuktikan bahwa orang tersebut memang jujur. Contoh
lain, seseorang dapat dikatakan kreatif apabila dari pengalaman dibuktikan
bahwa orang tersebut sudah banyak menghasilkan ide-ide baru yang dilakukan
berbeda dengan hal-hal yang sudah ada. Dari penjelasan dan contoh tersebut
diketahui bahwa validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun intrumen
berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan
melalui pengalaman.
7. Validitas
Item
Skor
pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain
dapat dikemukakan disini bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika
skor pada item mempunyai kesejajaran dengan faktor total. Kesejajaran ini dapat
diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan
rumus korelasi seperti sudah diterangkan diatas.
8. Validitas Faktor
Komentar
Posting Komentar