Langsung ke konten utama

Sistem Starter Pada Sepeda Motor

Sistem starter merupakan sistem penggerak mula dari sebuah mesin, termasuk mesin sepeda motor. Ada beberapa jenis stater secara umum, diantarannya : 

A. Stater mekanik 
Adalah stater yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick stater (stater kaki), slenger (stater untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama) 

B. Stater elektrik 
Adalah stater yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Stater jenis ini banyak digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor. 

C. Stater Pneumatik 
Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan stater jenis ini.

Namun, pada pembahasan kali ini lebih condong ke pembahasan mengenai sistem starter elektrik atau sistem starter yang sumber tenaganya dari arus listrik. Semua sepeda motor buatan tahun 2000 keatas sudah menggunakan sistem stater elektrik ini, selain memudahkan pengguna stater ini juga lebih praktis dibanding stater mekanik.

1. Komponen Utama Sistem Stater Elektrik dan Fungsinya
Secara umum sistem stater elektrik memiliki beberapa komponen sebagai berikut :
1. Saklar stater : berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay stater
2. Relay stater : berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor stater
3. Motor stater : berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar
4. Baterai : berfungsi sebagai sumber arus listrik

Komponen Sistem Starter

2. Prinsip Kerja Motor Stater
Motor stater mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (putar). Motor bias berputar mengikuti prinsip sebagai berikut :
Prinsip Kerja Motor Starter



Pada saat arus melewati konduktor (penghantar A) dan B yang berada antara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar di samping. Hubungan antar arah arus, arah garis gaya magnet dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan / kiadah tangan kiri Fleming.

Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).

Komponen utama motor stater terdiri dari : armature coil, (kumparan jangkar), komutator, field coil (kumparan medan), dan sikat (brushes). 

Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming diatas, prinsip kerja dari komponen – komponen utama motor stater adalah sebagai berikut :

Armature dan field coil dihubungkan dengan batteray secara serie melalui sikat – sikat dan komutatoe. Urutan aliran arusnya yaitu dari bateray, relay stater, fiel coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negative, dan selanjutnya ke masa.

Prinsip Kerja Komponen Motor Starter





Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran pada gambar di samping. Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya punter, sehingga armature akan berputar. 

Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling susul menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.



3. Komponen Motor Starter

Komponen Motor Starter


1. Tutup Motor 
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap (sebagai ganti kumparan medan, pada type motor stater sekarang kumparan mean digantikan dengan magnet permanent) 

2. Armature 
Berfungsi sebagai penghasil momen putar. Pada armature terdapat komutator yang berfungsi sebagai terminal kumparan armature. 

3. Sikat 
Berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke kumparan armature melalui komutator. Pada motor dibawah 125 cc biasannya sikatnya hanya ada 2, yaitu sikat positif dan sikat negative. Tetapi motor dengan cc lebih besar, biasannya memiliki 2 buah sikat posotif dan 2 buah sikat negative, contohnya pada sepeda motor Thunder 125. 

4. Pemegang sikat 
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas. Berfungsi menekan sikat agar menempel dengan komutator. 

5. Tutup Depan dan Belakang 
Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi. 

6. Gasket 
Sebagai perapat antara tutup bagian depan dan belakang 

7. Roda Gigi Reduksi 
Membuat perbandingan putaran antara output motor stater dan roda gigi pinion yang memutar poros engkol. Tujuannya agar didapatkan momen punter yang lebih besar.

4. Rangkaian dan Car kerja Sistem Starter
Rangkaian Sistem Starter Sepeda Motor Honda Supra



Cara kerjanya adalah :
Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :

BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STATER – SAKLAT STATER – MASSA

Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay stater, maka relay stater akan menjadi magnet, dan plunyer pada relay stater akan menghubungkan terminal kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater, sehingga aliran arusnya menjadi :

BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STATER – MOTOR STATER – MASSA

Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan mesin. Sedangkan untuk rangkaian sistem stater pada sepeda motor jenis matic adalah sebagai berikut:

Rangkaian Sistem Starter Sepeda Motor Matik (Automatic)

Rangkaian pada sistem stater sepeda motor matic disebut juga dengan sistem stater pengaman, dikarenakan pada saat akan menstart mesin, motor stater tidak akan bisa menyala sekalipun saklar stater atau switch stater di tekan. Agar motor stater mendapatkan arus atau bisa bekerja maka sebelum menekan saklar stater harus terlebih dahulu menarik handle rem (depan/belakang) terlebih dahulu baru di ikuti dengan menekan saklar stater untuk mengalirkan arus ke relay stater kemudian motor stater mendapatkan arus dan motor stater pun bekerja serta mesin menyala. Adapun arah arus listrik pada rangkaian di atas saat posisi start adalah:

BATERAI POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – SAKLAR REM (DEPAN/BELAKANG) – TERMINAL RELAY STATER – MASSA

BATERAI POSITIF – RELAY STATER – MOTOR STATER - MASSA

Komentar

Artikel Yang Sering Dilihat

Contoh Soal Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif kelas X Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

  I.      PILIHAN GANDA 1.       Hand tools atau peralatan tangan adalah... a.        Semua peralatan yang terdapat pada bengkel otomotif, terutama bengkel sepeda motor b.    P eralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan dengan tenaga tangan atau manusia c.     Peralatan yang dipergunakan oleh mekanik sepeda motor dalam bekerja membongkar sepeda motor d.       Peralatan tambahan yang dipergunakan dalam bekerja menggunakan tangan pada bengkel otomotif e.        Peralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan menggunakan tenaga listrik atau angin 2.       Fungsi dari kunci pas ( open end wrench ) adalah... a.        Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur sesuai limit maksimum ukurannya b.       Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur di area yang tidak terbatas c.        Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur yang memiliki kekencangan tinggi d.       U ntuk menge

Membongkar Sistem Suspensi

        I.             Alat dan Bahan Alat : Kunci Pas 24 Kunci Pipa Kunci Sok 21 SST Pelepas Per      2. Bahan : Shock Absorber Keselamatan Kerja : Hati-hati dalam melepas per, karena mudah terpelanting   Langkah Kerja Kendorkan Mur 21 pada bagian ujung atas shock absorber Pasang SST Pelepas Per dan kencangkan dengan kunci pas 24 hingga per tidak mengembang Lepas Mur 21 yang sudah di kendorkan Lepas Support shock pada shock absorber  Lepas Per pada shock absorber Ganti Shock Absorber dan pasang kembali Per dan Support shock Pasang mur 21dan kencangkan menggunakan kunci shock Lepas SST Pelepas Per dan Selesai

Prosedur Pembongkaran Rem Cakram Mobil

A.       Persiapan Alat dan Bahan 1. Alat -    Dongkrak -    Penyangga (jack stand) -    Kunci roda -    Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm -    Track untuk mendorong Piston Rem 2. Bahan -    Unit Kendaraan             -    Kertas Amplas B.       Tujuan 1.       Untuk memahami prosedur pembongkaran dan pemasangan rem 2.       Memahami pemeriksaan sistem rem cakram dan bagian-bagian mana yang perlu diganti.       3.    Servis sistem rem C.       Keselamatan Kerja 1.       Menggunakan pakaian kerja 2.       Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya 3.       Tidak bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyangga yang baik. 4.       Tidak membersihkan rem dengan angin, debu asbes dari kanvas beracun. 5.       Lakukan sesuai prosedur  6.  Gunakan kunci 12 untuk buka pen caliper bagian bawah Gambar Rem Cakram       7. Tarik Caliper ke atas setelah baut pen caliper terbuka, dan diikat dengan tali supaya tida

Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) merupakan salah satu sensor utama dalam mesin PGM-FI. Kenapa? Karena sensor ini mendeteksi posisi dari crankshaft atau poros engkol yang selanjutnya sensor ini akan mengirimkan sinyal pada ECM. Dari sinyal yang di kirimkan oleh CKP, ECM akan memprosesnya menjadi perintah kepada aktuator seperti pompa bahan bakar ( fuel pump ) dan injektor untuk menentukan penyemprotan bahan bakar pada intake manifold . Selai itu dalam hal pengapian, ECM akan mengirimkan sinyal ke IG Coil untuk menentukan waktu pengapian agar sesuai. Jika sensor CKP tidak bekerja dengan kondisi nyata pada mesin, maka bisa dipastikan bahwa mesin tidak akan bisa menyala karena ECM tidak bisa menentukan kapan penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian. Hal tersebut merujuk pada Jonali (2013) “Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol, dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM, kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu b

Cara Pembongkaran Sistem Kemudi Jenis Rak dan Pinion (Rack and Pinion)

Sistem Rak dan Pinion (Rack and Pinion) 1.     Lepaskan terlebih dahulu sistem kemudi kendaraan dari rangka atau roda 2. Lepaskan juga tierod dari ujung rak 3. Lepaskan baut pengunci rumah pinion dari rumah rak Gambar 1. Rumah Pinion 4.  Cabut pinion dari rumah rak namun terlebih dahulu buka pengunci pinion, pukul secara perlahan pada batang pinion menggunakan palu plastik agar lebih mudah dalam pencabutan Gambar 2. Pinion 5.   Lepaskan pengunci / penahan rak pada salah satu ujung rak dengan menggunakan kunci inggris 6. Setelah terlepas cabut rak dari rumah rak secara perlahan Gambar 3. Batang Rak 7.  Perhatikan gigi pada rak serta gigi cacing pada pinion, usahakan masih tetap dalam keadaan baik dan tidak ada gigi yang patah Gambar 4. Gigi Rak 8.  Apabila semua komponen dalam keadaan baik, maka kembali rakit sistem kemudi pertama pasangkan rak kedalam rumah rak. Pastikan gigi rak menghadap ke arah yang benar Gambar 5. Ruma