Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Jenis Kopling

Dilihat dari konstruksi dan cara kerjanya, menurut Daryanto(1999) kopling dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain: 1.       Kopling Gesek Kopling gesek digunakan pada kendaraan yang terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: ·          Pelat kopling, ·          Pelat penekan, ·          Tutup kopling, ·          Mekanik pengubah,  dan       Lengan kopling. Gambar Komponen Kopling Gesek a.       Plat Penggerak Pelat penggerak berupa pelat piringan dari baja yang diameterrnya sama dengan roda penerus pada mesin. Pelat penggerak dipasang pada hub penggeser poros beralur dari kotak roda gigi. Poros ini ditopang satu sama lain oleh bantalan pada ujung poros engkol. Pelat Penggerak mempunyai permukaaan gesek compound asbes pada kedua sisinya yang dapat bersinggungan atau terbawa dari roda penerus dan pelat penekan kopling. Pada pelat penggerak terdapat pegas antara permukaan gesek. Jika roda penerus berputar dan pelat penekan mulai terhubung kendaraan yang

Kopling (Pengertian dan Fungsi)

Kopling merupakan komponen dari mesin mobil yang sangat penting, hal ini mengacu pendapat Daryanto(1997) yang menyatakan bahwa “ Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin , ”. Sesuai dengan fungsi kopling itu sendiri yang tercantum dalam NEW STEP 1 TRAINING MANUAL (2010) kopling mempunyai fungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan gear, selain itu kopling juga dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel). Untuk memungkinkan mesin dapat hidup dengan lembut diperlukan kopling untuk memindahkan tenaga mesin dengan perlahan-lahan dan sesudah tenaga sebagian besar pindah maka pemindahan tenaga akan berlangsung tanpa terjadi slip (lepas), kopling harus dapat bekerja dengan sederhana. Hal ini mengacu dalam pernyataan Daryanto (1997).

Populasi Dalam Penelitian Kualitatif

      Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara “populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedang sampel adalah sebagian dari populasi itu. Populasi itu contohnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.        Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “Social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (Place), pelaku (Actors), dan aktivitas (Activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang mengobrol, atau di tempat ker