Langsung ke konten utama

Jenis Kopling

Dilihat dari konstruksi dan cara kerjanya, menurut Daryanto(1999) kopling dapat dibedakan menjadi dua macam antara lain:
1.      Kopling Gesek
Kopling gesek digunakan pada kendaraan yang terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
  • ·         Pelat kopling,
  • ·         Pelat penekan,
  • ·         Tutup kopling,
  • ·         Mekanik pengubah,  dan
  •       Lengan kopling.

Gambar Komponen Kopling Gesek

a.      Plat Penggerak
Pelat penggerak berupa pelat piringan dari baja yang diameterrnya sama dengan roda penerus pada mesin. Pelat penggerak dipasang pada hub penggeser poros beralur dari kotak roda gigi. Poros ini ditopang satu sama lain oleh bantalan pada ujung poros engkol. Pelat Penggerak mempunyai permukaaan gesek compound asbes pada kedua sisinya yang dapat bersinggungan atau terbawa dari roda penerus dan pelat penekan kopling. Pada pelat penggerak terdapat pegas antara permukaan gesek. Jika roda penerus berputar dan pelat penekan mulai terhubung kendaraan yang dapat berputar secara halus.
Gambar Plat Penggerak

b.      Pelat Penekan
Pelat penekan kopling berupa ring/ cincin besi tuang yang dipasang pada tutup kopling dan dipasang ke roda penerus. Pelat penekan yang dipasang pada tutup kopling berputar dengan roda penerus dan bergerak ke depan atau ke belakang untuk menyesuaikan gerakan palet kopling atau untuk menjepit pada roda penerus. Sebuah ring/ cincin pegas koil, sebuah difragma besar, dan pegas jari-jari menekan pelat penekan sewaktu pelat bergerak.
Gambar Plat Penekan

Gambar Plat Penekan dan Tutup Kopling

c.      Mekanis Pengubah/ Penarik
Untuk menghubungkan mesin dari trnsmisi, pelat penekan diangkat searah dari pelat penggeraknya oleh sebuah tuas atau pegas diafragma. Pengoperasian ini dilakukan oleh garpu kopling, sebuah tuas besar yang terpasang diluar samping rumah kopling.
Gambar Pembebas Kopling

d.      Lengan Kopling
Lengan kopling berupa system tuas dan batang yang dapat menghubungkan garpu kopling ke pedal dalam unit penggerak. Beberapa kendaraan mempunyai system hidrolik atau kabel fleksibel tempat lengan mekanik berada.
Gambar Lengan Kopling


2.      Kopling Fluida dan Konverter Torsi
Kopling hidrolik atau kopling fluida digunakan bersama-sama secara semiotomatis atau otomatis transmisi sehingga dapat beroperasi dengan sendirinya. Jika perputaran sangat lambat atau lambat sekali, terjadi pelepasan atau terhubungannya pelat penggerak mesin.
Gambar Kopling Fluida

      Kopling ini terdiri dari:
  • ·         Suatu perapat rumah dipasang ke roda penerus, diisi dengan fluida / cairan, dan dipasang dengan kipas / impeler internal yang kecepatan putarnya mengikuti kecepatan roda penerus.
  • ·         Turbin atatu penggerak perputaran bebas disamping rumah dan dipasang ke poros melalui suatu perapat pada rumah ke dala kotak gigi. Gerakan fluida turun dan naik sesuai dengan kecepatan mesin dan menggerakkan turbin pada kecepatan sama dengan impelernya.

Kendaraan modern mempunyai kopling semiotomatis atau otomatis transmisi dengan mengggunakan konverter torsi. Kopling semiotomatis adalah kopling fluida yang mempunyai bentuk kipas / van secara khusus dan suatu tambahan putaran yang disebut stator. Stator menaikkan dan menurunkan putaran torsi mesin pada turbin sehingga kecepatan mesinnya dapat disamai.
Gambar Konverter Torsi







Komentar

Artikel Yang Sering Dilihat

Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Sensor CKP ( Crankshaft Position Sensor ) merupakan salah satu sensor utama dalam mesin PGM-FI. Kenapa? Karena sensor ini mendeteksi posisi dari crankshaft atau poros engkol yang selanjutnya sensor ini akan mengirimkan sinyal pada ECM. Dari sinyal yang di kirimkan oleh CKP, ECM akan memprosesnya menjadi perintah kepada aktuator seperti pompa bahan bakar ( fuel pump ) dan injektor untuk menentukan penyemprotan bahan bakar pada intake manifold . Selai itu dalam hal pengapian, ECM akan mengirimkan sinyal ke IG Coil untuk menentukan waktu pengapian agar sesuai. Jika sensor CKP tidak bekerja dengan kondisi nyata pada mesin, maka bisa dipastikan bahwa mesin tidak akan bisa menyala karena ECM tidak bisa menentukan kapan penyemprotan bahan bakar dan waktu pengapian. Hal tersebut merujuk pada Jonali (2013) “Sensor CKP berfungsi untuk mendeteksi keberadaan poros engkol, dimana sensor ini akan selalu mengirimkan sinyal kepada ECM, kemudian ECM menentukan kapan waktu pengapian dan kapan waktu b...

Contoh Soal Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif kelas X Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

  I.      PILIHAN GANDA 1.       Hand tools atau peralatan tangan adalah... a.        Semua peralatan yang terdapat pada bengkel otomotif, terutama bengkel sepeda motor b.    P eralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan dengan tenaga tangan atau manusia c.     Peralatan yang dipergunakan oleh mekanik sepeda motor dalam bekerja membongkar sepeda motor d.       Peralatan tambahan yang dipergunakan dalam bekerja menggunakan tangan pada bengkel otomotif e.        Peralatan bantu pada bengkel otomotif yang digerakkan menggunakan tenaga listrik atau angin 2.       Fungsi dari kunci pas ( open end wrench ) adalah... a.        Untuk mengendori atau mengenca ng i baut/mur sesuai limit maksimum ukurannya b....

Sistem Pengisian (Charging) Pada Sepeda Motor

Sistem-sistem kelistrikan pada sepeda motor seperti stater, lampu-lampu penerangan, lampu tanda belok, tanda isyarat, system pengapian, dan beberapa system yang lain membutuhkan arus DC sebagai sumber arus. Arus DC ini diambil dari Batteray / accu. Lama kelamaan arus batteray akan habis jika digunakan terus menerus, maka dibutuhkan suatu system yang berfungsi untuk mengisi / menggantikan arus listrik batteray yang telah digunakan tadi. Konsep Pengisian pada Sepeda Motor 1.  Komponen Komponen Sistem Pengisian Sistem Pengisian memiliki beberapa komponen utama, antara lain : 1. Generator AC 2. Regulator rectifier 3. Baterai GENERATOR AC Generator AC berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak balik (AC). Komponen Sistem Pengapian dan Sistem Pengisian Keterangan : 1.     Komponen komponen generator AC 2.     Flywheel rotor (magnet tetap) 3.     Komponen komponen stator 4.     Stator pl...

Dapur Pengolah Besi dan Baja

DAPUR TINGGI Gambar Dapur Tinggi Pengertian Dapur tinggi merupakan tanur metalurgi digunakan untuk peleburan untuk memproduksi industri logam. Bijih besi yang di olah dalam dapur tinggi berupa pyrite (FeS 2 ), magnetite (Fe 3 O 4 ), serta hematite (Fe 2 O 3 ) . Konstruksi Dapur tinggi mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri menjadi satu di atas yang lain pada alasnya. Seluruh dinding dari dapur tinggi terbuat dari batu tahan api yang dilapisi baja khusus untuk lebih memperkuat konstruksinya selain itu pada dapur tinggi juga terdapat tiang-tiang penyanggah untuk menahan konstruksi dinding batu tahan api dan baja. Pada dapur tinggi juga dilengkapi dengan pesawat cowper yang berfungsi untuk meniupkan udara panas pada dapur tinggi. Proses Kerja Pada dasarnya proses kerja dapur tinggi bisa disederhanakan menjadi 4 tahap yaitu : 1.       Proses pemasukan bahan-bahan yang akan diolah 2.       Proses reduksi...

Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor

Definisi dari sistem pengapian menurut Daryanto. S (2004) “Merupakan jenis sistem yang terdapat pada motor otto dengan tujuan membangkitkan listrik tegangan tinggi untuk kebutuhan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.” Untuk memulai proses pembakaran maka perlu adanya percikan bunga api dari busi. Untuk mendapatkan percikan bunga api pada busi maka perlu di aliri listrik yang cukup untuk menghasilkan percikan bunga api pada busi. Salah satu fungsi dari sistem pengapian adalah untuk mengalirkan listrik tegangan tinggi ke busi. Pada sistem pengapian ada dua macam jenis pengapian menurut Suprapto (2008) yaitu sistem pengapian konvensional (AC/DC) dan sistem pengapian elektrik (CDI/ECM). Adapun komponen dari sistem pengapian adalah sebagai berikut:  1. Baterai  2. Lilitan pengapian/Generator AC  3. Kunci kontak  4. Koil  5. Kondesor/Kapasitor  6. Kabel Tegangan Tinggi  7. ...