Perlunya Menyiapkan Tenaga Pendidik Yang Profesional di SMK Oleh Perguruan Tinggi Sebagai Tempat Munculnya Tenaga Pendidik Baru
Dunia industri saja yang bisa memiliki produksi dengan kualitas kelas-dunia yang mampu bersaing dengan pasar global. Salah satu aspek yang mendukung perkembangan industri adalah sumber daya manusia yang maksimal. Asumsi umum beranggapan bahwa dalam pengembangan sumber daya manusia secara maksimal bisa ditempuh melalui pendidikan, maka dari itu perlunya dibentuk suatu pendidikan dimana salah satu tujuan itu adalah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di industri. Salah satu bentuk pendidikan yang orientasinya dalam membentuk sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh industri adalah pendidikan kejuruan. Pelaksanaan pendidikan kejuruan di Indonesia sudah dilakukan sejak lama dengan munculnya sekolah-sekolah menengah kejuruan atau SMK. Sesuai dengan Undang-Undang no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 18. Dalam pasal itu disebutkan bahwa pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar (ayat 1), pendidikan menengah terdiri atas pendidikan umum dan pendidikan menengah kejuruan (ayat 2), dan pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (ayat 3). SMK sendiri merupakan salah satu jenis sekolah di Indonesia yang sederajat dengan pendidikan menengah atas atau SMA, bedanya SMK lebih menekankan terhadap pendidikan vokasional. Lulusan SMK disiapkan untuk siap bekerja di Industri namun tidak menutup kemungkinan juga lulusan SMK bisa masuk dalam perguruan tinggi. Selain itu tujuan pendidikan menengah kejuruan juga telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, ditegaskan bahwa pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Salah satu aspek yang bisa menunjang dalam tercapainya tujuan pendidikan kejuruan atau SMK adalah tenaga pendidik atau guru yang berperan dalam membantu pengembangan individu peserta didik agar sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut.
Peran Guru Sebagai Tenaga Pendidik di SMK
Dalam sebuah pendidikan guru adalah pihak sekolah yang berinteraksi langsung dengan siswa dalam pembelajaran baik pembelajaran di sekolah ataupun di luar sekolah. Selain itu guru juga berperan dalam pengembangan pengetahuan, skill atau keterampilan peserta didik pada bidang kejuruannya atau bidang yang lainnya dimana peserta didik mempunyai potensi yang baik dalam bidang itu serta juga pengembangan attitude atau sikap seorang peserta didik menjadi lebih baik lagi agar sesuai dengan sikap-sikap yang berlaku di norma-norma yang ada di masyarakat. Di SMK guru haruslah bisa menguasai pembelajaran teori dan pembelajaran praktek sesuai dengan kejuruannya. Karena di SMK pendidikan lebih ditekankan kepada praktek maka guru juga harus menyesuaikan dirinya terhadap praktek-praktek yang ada. Akhir-akhir ini dari beberapa siswa yang pernah mengikuti pendidikan kejuruan SMK mengatakan bahwa tidak semua guru-guru di SMK menguasai praktek yang harus di ajarkan di sekolah. Terutama kasus-kasus seperti itu banyak ditemukan pada guru-guru baru atau muda yang masih belum lama mengajar. Berbeda dengan guru-guru yang sudah lama mengajar, keahlian di bidang praktek sudah tidak diragukan lagi. Hal tersebut mungkin dikarenakan kurangnya pengalaman guru dalam melakukan kegiatan praktek saat di perguruan tinggi atau saat sudah mengajar di sekolah. Apabila kasus tersebut diakibatkan oleh kurangnya kegiatan praktek baik praktek di dalam lingkup internal ataupun praktek di industri, maka harus ditinjau terlebih dahulu apakah sudah sesuai pendidikan di perguruan tinggi tersebut.
Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Pencetak Pendidik Profesional
Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia cenderung mengutamakan bidang pengajaran dari pada penelitian dan meletakkan Dharma pendidikan dan pengajaran pada urutan nomor satu. Namun akhir-akhir ini perguruan di Indonesia harus menonjolkan dua Dharma yaitu pendidikan dan pengajaran. Dalam pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi setiap perguruan tinggi haruslah berbeda-beda karena melihat dari kondisional dari target pencapaian lulusannya nanti.
Seperti contoh pendidikan dan pengajaran dalam perguruan tinggi dimana lulusannya ditargetkan menjadi tenaga pendidik di SMK haruslah lebih menonjolkan pendidikan dan pengajaran dalam bidang praktek namun tidak meninggalkan sisi teori juga karena sebagai tenaga pendidik haruslah mengerti akan teori dari suatu disiplin ilmu dan juga penerapannya dalam praktek atau dalam kehidupan. Berbeda dengan perguruan tinggi yang target pencapaian lulusannya bisa bekerja di Industri atau di dunia kerja dalam pengajaran dan pendidikannya harus banyak menerapkan praktek atau penerapan disiplin ilmu dalam kehidupan sehari-hari karena dalam dunia kerja jarang sekali digunakan teori-teori.
Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan di Perguruan Tinggi
Sarana dan prasarana menjadi salah satu aspek yang termasuk vital dalam pelaksanaan pendidikan, baik di sekolah atau di perguruan tinggi. Terutama dalam praktek. Sarana praktek sangat penting karena praktek dalam pendidikan membutuhkan sarana. Apabila sarana tersebut tidak bisa maksimal maka tentu hasil dari praktek juga tidak akan maksimal dan tidak akan sesuai dengan apa yang di targetkan. Selain sarana dan prasarana yang kurang salah satu sebab lain dimana lulusan perguruan tinggi kurang bisa praktek adalah sarana dan prasarana yang ada di dalam perguruan tinggi sudah tidak sesuai dengan permintaan dunia kerja dan tidak mengikuti perkembangan teknologi, bisa dikatakan bahwa sarana dan prasarana yang ada sudah habis masa berlakunya dan harus di ganti dengan sarana dan prasarana yang terbaru agar bisa sesuai dengan dunia kerja dan perkembangan teknologi.
Suatu kasus pernah ditemukan di salah satu perguruan tinggi negeri di suatu kota, sarana dan prasarana yang ada di perguruan tinggi tersebut terutama di jurusan yang dikhususkan menjadi tenaga pendidik di SMK sudah lengkap dan sesuai dengan standar untuk bisa digunakan, namun sarana dan prasarana yang ada tidak sesuai dengan permintaan pasar dunia kerja dan perkembangan teknologi. Contohnya saja di jurusan teknik mesin di perguruan tinggi tersebut mesin yang dipergunakan dalam praktek harusnya sudah berbasis elektronika dan otomatis sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada di dunia kerja. Namun pada kenyataannya mesin dan alat-alat yang yang digunakan masih manual dan bisa dikatakan jadul. Akibat dari terjadinya hal tersebut adalah para lulusan perguruan tinggi tersebut memang bisa dalam melakukan praktek sesuai dengan hasil yang di inginkan namun saat dihadapkan dengan teknologi permesinan yang terbaru para lulusan perguruan tinggi tersebut kesulitan dalam praktek menggunakan alat atau mesin dengan teknologi yang terbaru dikarenakan kurangnya pengajaran dan pendidikan terhadap alat atau mesin dengan teknologi terbaru saat di perguruan tinggi. Maka dari itu perlunya perguruan tinggi untuk memperhatikan faktor sarana dan prasarana yang ada di dalamnya demi menunjang terwujudnya lulusan yang profesional dan mampu bersaing di dunia kerja terutama yang profesional di dalam menjadi tengara pendidik di SMK.
Kemitraan Perguruan Tinggi dengan dunia Industri
Dalam pendidikan kejuruan dikenal istilah PI (Praktek Industri), dimana peserta didik dikirim langsung ke dalam dunia industri untuk belajar langsung pada dunia kerja agar kelak saat lulus peserta didik sudah mampu memenuhi persaingan di dalam dunia kerja. Selain dilakukan di SMK, praktek kerja industri juga dilakukan di perguruan tinggi fungsinya adalah Agar industri mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas, baik industri ataupun perguruan tinggi bisa mendapatkan jendela baru dalam melakukan penelitian, perlunya inovasi-inovasi terbarukan yang muncul dari perguruan tinggi ataupun industri. Dengan adanya praktek industri ini diharapkan para lulusan mampu mengetahui seperti apa dunia kerja sesungguhnya dan dengan praktek kerja industri ini hal-hal mengenai sarana dan prasarana yang kurang di dalam perguruan tinggi mampu dilengkapi dengan alat-alat atau mesin yang ada di industri. Pengalaman atau jam praktek untuk calon tenaga pendidik juga bisa bertambah karena pada praktek kerja industri hampir seluruh kegiatannya di isi dengan kerja atau praktek di lapangan. Dengan begitu di harapkan para lulusan perguruan tinggi mampu menjadi profesional dalam teori dan praktek saat menjadi pengajar di sekolah nanti.
Namun yang perlu diperhatikan oleh pihak perguruan tinggi sebagai penyalur para mahasiswa untuk praktek kerja industri adalah tempat dimana mahasiswa melakukan kegiatan praktek industri. Karena beberapa masalah timbul karena tempat praktek industri mahasiswa memiliki fasilitas yang justru sangat kurang di bandingkan dengan fasilitas yang ada di dalam perguruan tinggi. Maka dari itu perlunya perguruan tinggi menjalin kemitraan dengan seluruh industri yang ada agar tidak terjadi mahasiswa yang melakukan praktek industri mendapatkan industri yang memiliki fasilitas yang kurang dari perguruan tinggi.
Dalam penyiapan calon tenaga pendidik di SMK yang profesional hendaknya perguruan tinggi memperhatikan metode pendidikan dan pengajaran yang di terapkan di perguruan tinggi tersebut karena dengan pengajaran dan pendidikan yang sesuai segala sesuatu yang disampaikan saat mengenyam ilmu di perguruan tinggi bisa tersalurkan semua untuk bekal menjadi tenaga pendidik di SMK. Selain pendidikan dan pengajaran yang dilakukan, perguruan tinggi juga perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai fasilitas mahasiswa untuk melakukan praktek di dalam perguruan tinggi, karena dalam pendidikan SMK sangat diperlukan sekali keterampilan pendidik dalam melakukan atau memberikan contoh praktek kerja. Apabila sarana dan prasarana yang dimiliki kurang atau terbatas maka bisa dikatakan lulusan perguruan tinggi tersebut kurang bisa memenuhi permintaan dunia kerja apabila tanpa di imbangi dengan praktek yang lain. Dalam pelengkapan kebutuhan praktek di dunia pendidikan perlu di adakan kegiatan praktek industri ke berbagai industri yang menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi tersebut. Tujuan dari praktek kerja industri tersebut adalah agar mahasiswa mampu bersaing dalam dunia kerja saat lulus nanti serta dengan dilaksanakannya praktek kerja industri itu mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman praktek yang mungkin masih belum bisa di dapatkan di dalam perguruan tinggi. Semua hal tersebut dilakukan agar kelak nanti saat lulusan perguruan tinggi tersebut masuk ke dalam sekolah menjadi tenaga pengajar mereka sudah bisa profesional baik dalam pembelajaran teori ataupun pembelajaran praktek.
Komentar
Posting Komentar