Banyak
para pendidik yang mengajar tanpa mengetahui kepahaman peserta didiknya
terhadap materi-materi yang diajarkan, yang dipedulikan hanyalah kewajiban
untuk menyampaikan materi sudah selesai. Selain itu banyak juga pendidik yang
salah dalam menerapkan metode pembelajaran dalam menyampaikan materi atau
bahkan metode pembelajaran yang digunakan sudah benar namun strategi yang
digunakan untuk menjalankan metode itu tidak tepat. Untuk itu dalam mengajarkan
suatu materi kepada peserta didik sangat penting untuk menerapkan metode
pembelajaran dan strategi untuk menjalankan metode pembelajaran yang tepat demi
tercapainya kepahaman dan pengembangan skill peserta didik.
Metode
pembelajaran kognitif merupakan salah satu metode pembelajaran yang menitih
beratkan pada bagaimana peserta didik berpikir, Winkel (1996: 53) dalam bukunya mengatakan bahwa
“Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif dan berbekas”. memahami dan
mengembangkan konsep serta memecahkan masalah dari konsep yang telah dipahami.
Untuk dapat memahami dan selalu mengingat akan konsep-konsep yang diberikan
kepada peserta didik maka pendidik haruslah memberikan penekanan-penekanan
serta mengulang atau mereview materi-materi lalu yang telah diberikan agar apa
yang di terima oleh peserta didik dapat masuk ke dalam Long Therm Memory (Memori Jangka Panjang). Apabila suatu konsep
materi sudah masuk dalam memori jangka panjang maka untuk mengembangkan dan
memecahkan masalah dari konsep yang akan dipahami akan lebih mudah.
Cara dan Strategi yang Tepat Untuk Menerapkan Metode
Pembelajaran Kognitif pada Setiap Tahap Dalam Domain Belajar Kognitif Menurut
Krathwol
Dalam
menerapkan suatu metode pembelajaran haruslah ada cara-cara yang tepat yang
bisa digunakan agar dalam proses belajar dapat tercapai sesuai dengan
keinginan, begitu juga dalam menerapkan metode pembelajaran kognitif ada
cara-cara dalam menerapkannya kepada peserta didik. Berikut adalah cara dan
strategi yang bisa digunakan dalam menerapkan metode pembelajaran kognitif ini.
Tahap
Remembering.
Saat
pertama kali baiknya memberikan motivasi-motivasi terlebih dahulu kepada
peserta didik agar bisa menjadi inspirasi yang mendorong peserta didik untuk
belajar. Saat menyampaikan hendaknya pengajar mampu melakukan
penekanan-penekanan, pengodean, serta perhatian kepada materi yang
disampaikannya, serta di akhir jam pelajaran lakukan pengulangan terhadap
materi yang telah diberikan. Untuk lebih meningkatkan daya ingat peserta didik
akan materi lakukan juga sebuah diskusi untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing
peserta didik untuk mengeksplorasi informasi dari banyak hal.
Tahap
Understanding
Seperti
halnya tahap Remembering, dalam tahap
Understanding juga dalam memberikan
pendahuluan hendaknya yang menarik. Dalam tahap ini peserta didik haruslah bereksplorasi
dari sumber-sumber yang ada seperti observasi, diskusi atau eksperimen namun
sebelum melakukan kegiatan eksplorasi pendidik haruslah memberikan sebuah
pertanyaan kepada peserta didik sebagai bahan dasar eksplorasi. Inti dari tahap
Understanding adalah sebelum pendidik
menyampaikan materi, jangan beri tahu peserta didik terlebih dahulu, biarkan
mereka mencari tahu dengan bereksplorasi sendiri seperti tadi, hendaknya juga
materi yang akan disampaikan bersifat baru bagi peserta didik sehingga membuat
peserta didik merasa penasaran. Hal tersebut mengacu pada sekolah-dasar.blogspot.com
(2012).
Tahap
Aplication
Dalam
tahap ini pendidik menyampaikan kasus-kasus (problem) atau bisa juga dari kasus
yang berasal dari peserta didik saat bereksplorasi yang biasa disebut Study
kasus. Setelah itu pendidik harus memberikan sebuah panduan dalam menyelesaikan
kasus-kasus yang ada dengan panduan yang bersifat global. Setelah memberikan
panduan kepada peserta didik, biarkan mereka memecahkan kasus-kasus yang telah diungkapkan
sebelumnya menggunakan panduan yang telah diberikan pendidik tadi. Akhir tahap
ini pendidik harus memberikan masukan-masukan atau koreksi terhadap pemecahan
kasus yang kurang tepat atau yang lainnya. Jangan lupa berikan sebuah penutup
yang baik.
Tahap
Analysis
Dalam
tahap ini process skill harus
digunakan untuk menganalisis masalah. Namun sebelum melakukan analisis
pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyampaikan masalah-masalah yang
dihadapi kemudian mengumpulkan data-data dari masalah yang bersifat deduktif
setelah itu barulah menganalisis data dari masalah yang dihadapi, analisis
dalam hal ini harus bersifat deskriptif. Setelah menganalisis semua data-data
yang telah ditemukan maka pembuatan kesimpulan harus dilakukan, semakin detail
hasil dari analisis tadi maka semakin bagus pula kesimpulannya. Jangan lupa
memberikan pendahuluan di awal dan penutup di akhir jam.
Tahap
Evaluation
Tahap
Evaluation atau evaluasi adalah tahap
mengevaluasi dari data atau kesimpulan yang di dapat dalam tahap Analysis untuk dilihat kebenarannya atau
kebetulannya bila peserta didik memiliki kesalahan-kesalahan yang dilakukan
saat menganalisis atau mungkin kesalahan data saat menganalisis maka yang
berhak membenarkan atau meluruskan kembali adalah pendidik. Tahap-tahap
rangkaian dalam Evaluation ini hampir
sama dalam tahap pada Analysis.
Tahap
Creation
Dalam
tahap ini peserta didik haruslah berperan aktif dan berperan penuh, sementara
pendidik hanya sebagai pemantau saja. Pertama kali yang harus dilakukan peserta
didik dalam tahap ini adalah menyampaikan proyek atau kasus, selanjutnya adalah
evaluasi dari proyek atau kasus yang telah disampaikan tadi. Yang menjadi dasar
dalam tahap Creation ini adalah
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Selanjutnya adalah inovasi proyek
atau kasus dalam hal ini peserta didik haruslah membuat sebuah inovasi yang
baru dari hal yang ada. Inovasi dalam hal ini bukan berarti membuat sebuah hal
yang baru namun inovasi adalah membuat suatu kelebihan dari sebuah kekurangan
yang dimiliki oleh hal tersebut. Setelah melakukan inovasi hal yang harus
dilakukan peserta didik adalah melaporkan hasil dari proyek atau kasus yang telah
dikerjakan kepada peserta didik lain atau kepada pendidik. Jangan lupa juga
berikan sebuah penutup dan pembuka saat di tahap ini.
Kesimpulan
Dari
beberapa hal yang ada di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa metode
belajar kognitif adalah suatu metode pembelajaran yang menitih beratkan pada
kognitif atau ingatan peserta didik. Dalam melaksanakan metode pembelajaran
kognitif yang menjadi dasar adalah domain kognitif yang diungkapkan oleh
Krathwol yaitu Remembering, Understanding, Aplication, Analysis, Evaluation dan
Creation. Dalam sebuah metode belajar pastilah ada kelemahan dan kelebihan yang
dimiliki di dalamnya tidak terkecuali metode pembelajaran kognitif ini. Untuk
meminimalkan kekurangan dan memaksimalkan kelebihan yang terdapat dalam metode
pembelajaran kognitif ini ada cara dan strategi khusus agar pembelajaran
kognitif bisa berlangsung sesuai jalannya dan bisa mencapai harapan yang
diinginkan.
DAFTAR REFERENSI
Winkel,
W.S. (1996). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Sekolah
Dasar, Teori Belajar Behavioristik, Kognitif dan Kontruktivisme, (Online), (http://sekolah-dasar.blogspot.com/teori-belajar-behavioristik-kognitif/), diakses pada 22 April 2013
Komentar
Posting Komentar